Tingkatkan Manajemen Pendidikan, Disdik Kutim Gelar Bimtek Simaksiru
Bimbingan Teknis Sistem Informasi Profesi Manajemen Kinerja Guru atau Bimtek Simaksiru diharapkan Disdik Kutim mampu meningkatkan manajemen pendidikan.
Sangatta, intuisi.co—Sebanyak 18 operator UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur atau Disdik Kutim, mengikuti Bimtek Simaksiru. Digelar di Hotel Victoria Sangatta, Rabu, 17 November 2021.
Kepala Disdik Kutim, Syahril, menjelaskan pentingnya menggelar Bimtek Simaksiru. Lewat bimtek tersebut, guru didorong memahami hasil laporan berkenaan urgensi pekerjaan penyusunan sistem evaluasi kinerja manajemen sekolah, tenaga pendidik, dan kependidikan di wilayah Kabupaten Kutim.
“Selain itu untuk memastikan adanya kebutuhan aplikasi berbasis android untuk menilai kinerja kepala sekolah dan profesi guru SD hingga SMP. Serta, tercapainya guru dan kepala sekolah yang memiliki kemampuan profesional,” ungkapnya.
Manajemen kinerja guru, dalam hal ini, sekolah sebagai institusi (lembaga) pendidikan yang merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan lebih kinerja guru.
“Kami selalu berorientasi bahwa sudah saatnya memperbaiki sistem, termasuk manajemen pengelolaan masing-masing teknis. Sehingga, apa yang diprogramkan selalu berorientasi terhadap manajemen tepat guna. Karena jika tidak dilaksanakan secara aktual, pasti ada kerancuan dan kurangnya pelaporan. Ini yang ingin kami perkecil,” tegasnya.
Syahril berharap setelah bimtek setidaknya dalam sistem pelaporan atau manajemen kegiatan sekolah dapat memberikan yang terbaik. Hal sama diamini Sekretaris Disdik Kutim, Irma Yuwinda. Ditambahkan pula bahwa kegiatan tersebut bertujuan memberikan bimbingan dan pelatihan tentang sistem informasi profesi kinerja guru.
“Menyampaikan pemahaman dan informasi rekomendasi kebijakan dalam upaya peningkatan profesionalisme dan kompetensi guru serta kepala sekolah. Juga pengembangan karier serta promosi di lingkungan sekolah negeri tingkat Kutim. Selain itu, sebagai media interaksi dan koordinasi antara stakeholder pendidikan di kabupaten dan daerah. Sehingga terjalin komitmen bersama untuk menyukseskan kinerja guru dan kepala sekolah. Juga memiliki kualitas guru dan kepala sekolah yang profesional,” paparnya. (int01)