Transformasi K3 di Kalimantan Timur: Strategi Holistik untuk Keselamatan Kerja yang Optimal
Samarinda, Intuisi.co – Dalam era dinamika industri Kalimantan Timur (Kaltim), Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Samsun, menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mengoptimalkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap perusahaan. Dalam pandangan Samsun, peningkatan K3 bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga keharusan strategis dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Paradigma Baru: K3 sebagai Pusat Inovasi Samsun memperkenalkan paradigma baru yang memandang K3 bukan hanya sebagai kewajiban peraturan, tetapi juga sebagai pusat inovasi. Menurutnya, implementasi teknologi canggih dan pengembangan sistem keamanan yang cerdas dapat menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas K3 di lingkungan kerja.
“K3 harus menjadi pusat inovasi, tempat di mana teknologi dan kreativitas bersatu untuk menciptakan solusi yang lebih baik,”
Pendidikan dan Pelatihan: Fondasi Keselamatan Kerja Samsun menyoroti peran penting pendidikan dan pelatihan dalam menciptakan budaya K3 yang kuat. Dia mendorong perusahaan untuk berinvestasi dalam program pelatihan yang komprehensif, melibatkan karyawan dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan risiko kerja. “Pendidikan dan pelatihan bukan hanya investasi dalam keahlian teknis, tetapi juga langkah vital dalam menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya K3,” paparnya.
Kolaborasi Antar-sektor: Menyelamatkan Nyawa, Meningkatkan Produktivitas Samsun menekankan perlunya kolaborasi antar-sektor, di mana perusahaan, pemerintah, dan organisasi masyarakat bekerja bersama-sama untuk mencapai standar K3 yang tinggi. Dalam wawancaranya, ia mengajak perusahaan untuk berbagi praktik terbaik, riset bersama, dan pengembangan teknologi terkini untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. “Kolaborasi antar-sektor adalah kunci untuk meningkatkan K3. Kita dapat menyelamatkan nyawa dan, pada saat yang sama, meningkatkan produktivitas dengan berbagi pengetahuan dan sumber daya,” katanya.
Pendekatan Proaktif: Peningkatan K3 Sejak Perencanaan Awal Selain menekankan urgensi pencegahan, Samsun menyuarakan pendekatan proaktif terhadap K3. Menurutnya, perusahaan seharusnya memasukkan aspek K3 dalam perencanaan bisnis mereka sejak tahap awal, bukan hanya sebagai respons terhadap regulasi. “Jangan hanya melihat K3 sebagai kewajiban. Lihatlah sebagai investasi untuk menciptakan tempat kerja yang produktif dan aman,” ajaknya.
Peran Pemimpin: Mengubah Mindset Keselamatan Samsun juga menyoroti peran kunci pemimpin perusahaan dalam mengubah mindset keselamatan. Dia menekankan perlunya adopsi budaya keselamatan sebagai inti dari budaya perusahaan. “Pemimpin perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membentuk budaya keselamatan yang positif. Itu dimulai dari atas,” ungkap Samsun. Teknologi sebagai Solusi: Deteksi Dini dan Manajemen Risiko Pentingnya teknologi dalam meningkatkan K3 tidak luput dari perhatian Samsun.
Dia menyoroti pentingnya investasi dalam sistem deteksi dini, manajemen risiko berbasis teknologi, dan integrasi kecerdasan buatan untuk memitigasi potensi bahaya.
“Teknologi adalah mitra strategis dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Dari deteksi dini hingga manajemen risiko, kita memiliki alat yang kuat untuk melindungi pekerja,”
Evaluasi Berkelanjutan: Menjaga K3 sebagai Proses Dinamis Terakhir, Samsun menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan dalam menjaga efektivitas program K3. Menurutnya, perusahaan perlu secara terus-menerus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan perubahan dalam lingkungan kerja dan teknologi. “K3 bukan tujuan akhir, tetapi proses dinamis yang memerlukan pembaruan terus-menerus. Evaluasi berkelanjutan adalah kunci untuk menjaga K3 tetap relevan dan efektif,” tutupnya.
Kesimpulan Muhammad Samsun menggambarkan visinya untuk transformasi K3 di Kalimantan Timur melalui pendekatan holistik. Dengan mengintegrasikan inovasi teknologi, pendidikan, kolaborasi antar-sektor, pendekatan proaktif, kepemimpinan yang kuat, dan evaluasi berkelanjutan, diharapkan K3 dapat ditingkatkan menjadi standar tinggi. Peningkatan K3 bukan hanya sebagai tanggung jawab, melainkan sebagai investasi strategis yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, produktif, dan berkelanjutan bagi masyarakat Kaltim.(DPRDKALTIM/ADV/CRI).