Samarinda, intuisi.co – Virus corona yang tak terlihat membuat wabah ini begitu berbahaya. Mengancam siapa saja dan di mana saja. Termasuk para pejabat yang tak luput dari penularan.
Di level pemerintahan dan instansi vertikal, covid-19 telah menjangkit tak sedikit orang. Hingga membentuk sejumlah klaster di kalangan aparat. Seperti terdapat di Kalimantan Timur yang meliputi klaster Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim, KT2, hingga BNN Kaltim.
“Tapi enggak semuanya pejabat,” ujar Andi Muhammad Ishak, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, dikonfirmasi Jumat sore, 24 Juli 2020.
Informasi dihimpun intuisi.co, klaster pemkot terdapat 4 pegawai positif virus corona. Satu kasus meninggal dunia pada 22 Juli 2020. Perempuan 45 tahun. Selanjutnya klaster pemprov ada 20. Satu meninggal dunia hari ini, Jumat, 24 Juli 2020. Pria 53 tahun.
Adapun klaster KT 2 berisi 16 kasus. Dan terakhir klaster BNN Kaltim dengan 6 orang terkonfirmasi positif. Sejauh ini, pejabat terkonfirmasi positif covid-19 di lingkungan Pemprov Kaltim ialah Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim Didi Rusdiansyah.
“Semua klaster ada di Samarinda ini merupakan bentuk transmisi lokal. Totalnya 9 klaster. Empat di antaranya dari pemerintahan,” lanjut Andi M Ishak.
Pentingnya Taat Protokol Kesehatan
Sembilan klaster dengan puluhan pasien bukanlah angka yang sedikit. Menjadi bagian dari lonjakan kasus di Bumi Etam sejauh ini. Risiko dari euforia kebijakan fase relaksasi di sejumlah daerah. Termasuk Samarinda.
Setelah kebijakan tersebut berlaku, pusat keramaian seperti mal, cafe, tempat kerja hingga pasar mulai sibuk aktivitas. Meski berusaha ditekan lewat protokol kesehatan, nyatanya penyebaran makin merambat. Hingga kini Pemkot mulai memberlakukan kembali work from home atau WFH.
“Kalau mau virus ini cepat selesai ya kuncinya taat protokol kesehatan,” imbuhnya.
Hingga saat ini akumulasi positif COVID-19 di Kaltim sudah mencapai 1.072 kasus. Satgas Covid-19 Kaltim terus men-tracing semua kontak erat kasus positif sebelumnya. Semakin banyak diperiksa berarti makin baik. Meski secara kuantitas, semakin banyak angka positif bisa didapatkan.
“Ingat, 60 persen dari kasus di Kaltim semuanya tanpa gejala. Jadi harus tetap disiplin protokol kesehatan,” pungkasnya. (*)