Samarinda, intuisi.co – Sudah empat hari status zona merah bertahan di seluruh daerah Kaltim. Warga diminta untuk terus memperketat protokol kesehatan. Mendisiplinkan lagi penggunaan masker serta menghindari kerumunan.
“Apa susahnya memakai masker, cukup itu saja. Penularan virus corona ini insya Allah bisa dicegah,” sebut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak kepada intuisi.co, Senin siang, 18 Januari 2021.
Penggunaan masker memegang peranan penting mencegah penularan virus corona. Menghindari partikel virus yang sangat kecil dan tak kasat mata masuk dalam tubuh melalui mulut maupun pernapasan. Namun yang tak kalah krusial adalah upaya pencegahan lainnya seperti mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Jadi tak hanya memakai masker saja, mencuci tangan serta menghindari kerumunan juga demikian,” lanjut Andi.
Per Senin ini, 18 Januari 2021 hingga pukul 15.00 Wita, akumulasi kasus positif covid-19 di Kaltim telah mencapai 33.966 atau 912,7 kasus per 100 ribu penduduk. Dengan positif rate 18,6 persen dari kasus diperiksa. Sebanyak 27.526 atau 81 persen dari akumulasi kasus positif telah dinyatakan, dan 881 kasus atau 2,6 persen telah meninggal dunia. Menyisakan 5559 kasus positif berstatus aktif atau masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri.
Zona Merah dan Pembagian Zona Lainnya
Kasus aktif di Kaltim tersebar di seluruh kabupaten/kota provinsi ini. Dari 10 daerah di Kaltim, seluruhnya berstatus zona merah. Sebaran terbanyak berada di Balikpapan dengan 1469 kasus aktif, diikuti Kutai Kartanegara 1110, dan Samarinda 709. Terendah adalah Paser dengan 99 kasus aktif. “Jadi tak ada zona hitam. Kami hanya memakai empat warna zona,” sebut Andi.
Empat zona warna pembagian penyebaran covid-19 dimulai dari hijau yang berarti bersih dari kasus aktif virus corona. Diikuti kuning dengan kriteria 1-25 kasus aktif. Kemudian zona oranye dengan 26-50 kasus aktif, dan tertinggi zona merah lebih dengan 51 kasus aktif ke atas.
Andi pun menanggapi bila ada daerah menyebut daerahnya zona hitam. Menurutnya, hal tersebut tidaklah tepat. “Hanya ada empat zona. Mungkin saja kasusnya sudah begitu banyak, sehingga melampaui warna merah. Kemudian menjadi hitam. Jadi tak ada zona hitam,” tutupnya. (*)
View this post on Instagram