Tiga PDP dan 203 ODP dari Kutim, Pemkab Siapkan Tiga Gedung Isolasi Pasien Covid-19
Empat gedung Diklat Pemkab Kutim disiapkan mengantisipasi lonjakan covid-19 di kabupaten tersebut. Satu gedung diperuntukkan dokter dan tim medis.
Sangatta, intuisi.co – Kutai Timur (Kutim) menjadi salah satu daerah di Kaltim dengan kasus positif covid-19. Hingga 27 Maret 2020, tercatat dua pasien asal kabupaten tersebut terkonfirmasi virus corona. Sementara jumlah PDP ada tiga dan ODP 203.
Dua pasien positif virus corona dari Kutai Timur, diketahui menjalani perawatan di RSUD Aji Muhammad Parikesit Kutai Kartanegara (Kukar) dan RSUD Taman Husada Bontang. Keduanya diduga sama-sama terpapar dari cluster Persidangan Sinode Tahunan (PST) Gereja di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Bogor, 26-29 Februari 2020.
Adapun berdasar pendataan 27 Maret 2020, orang dalam pemantauan (ODP) di Kutim bertambah 10. Menjadikan total ODP selama ini mencapai 203 orang. Sebanyak 38 di antaranya telah menyelesaikan masa pemantauan.
Sedangkan pasien dalam pengawasan dari kabupaten ini, tercatat tiga orang. Selain dua yang positif tadi, satu PDP tengah menjalani isolasi di RSUD Kudungga. Sampai saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan keberadaan virus dalam tubuhnya.
Ancaman covid-19 terus meningkat. Dari level daerah hingga nasional. Pemkab Kutim mulai menyiapkan langkah antisipasi. Dikemukakan sejumlah aset untuk disulap menjadi ruangan perawatan pasien.
Dilansir dari Instagram resmi Pemkab Kutim pada 27 Maret 2020, Bupati Kutim Ismunandar, meninjau langsung aset yang direncanakan menjadi tempat perawatan pasien covid-19. Opsi yang mengemuka adalah Gedung Diklat Pemkab Kutim. Berlokasi di sebelah Gedung Expo, Kawasan Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim.
Terdapat enam gedung di komplks tersebut. Namun yang bakal disulap menjadi tempat perawatan darurat, adalah empat di antaranya. Dari empat gedung tersebut, tiga bangunan direncanakan berjumlah 42 kamar untuk pasien. Sedangkan satu gedung diperuntukkan tim medis dan dokter yang menangani pasien covid-19. (*)
