Hidup Berdampingan Covid-19, Balikpapan Belum Siap Terapkan New Normal
Masih ada kriteria yang mesti dipenuhi suatu kota untuk menerapkan tatanan hidup baru atau new normal yang dikemukakan Presiden Jokowi.
Balikpapan, intuisi.co – Tatanan hidup baru atau new normal tengah mengemuka di negeri ini. Pola penerapannya pun tengah dirancang untuk diterapkan di Balikpapan—yang sayangnya masih belum sesuai kriteria.
Wali Kota Rizal Effendi, mengaku telah menyusun skema dari penerapan new normal. Yang isinya termasuk peninjauan aktivitas rumah-rumah ibadah dan lainnya sebagainya. Kendati demikian, untuk dapat menerapkannya, Balikpapan masih diadang satu persoalan.
Sebagaimana ketentuan yang dikemukakan Presiden RI Joko Widodo, daerah yang menerapkan new normal mesti memilki reproduksi (reproductive number/RNol) covid-19 di bawah angka satu. “Saat ini, dalam pekan ini, di Balikpapan masih di angka satu,” sebut Rizal Effendi di Posko & Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan, Rabu sore, 27 Mei 2020.
Wali Kota pun mengingatkan warga untuk terus memperketat protokol kesehatan. Menjalankan social atau physical distancing yang selama ini giat dikampanyekan. Sehingga grafik RNol dapat ditekan untuk menerapkan new normal.
Minimal Tiga Kriteria
Disebutkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak, ada beberapa hal mesti dipenuhi untuk menerapkan normal baru. Minimal tiga kriteria. Yakni perkembangan epidemiologi yang mengalami penurunan bermakna dalam tiga pekan terakhir setelah puncak kejadian. Setelahnya, dilihat lagi lebih jauh mengenai kesiapan kapasitas pelayanan kesehatan. Termasuk tempat karantina serta antipasti penanganan terhadap penyakit selain covid-19. Begitu juga para tenaga medisnya.
“Masalah kesehatan tak hanya sarana dan prasarana tapi juga tenaga dan semua aktivitas untuk memastikan pelayanan berjalan sesuai standar. Termasuk untuk penyakit selain covid-19,” terang Andi M Ishak, Rabu sore.
Keberadaan tim surveillance dalam men-tracing dan melakukan screening serta treatment selama periode normal baru tersebut juga menjadi poin krusial. Dan rentetan kriteria tersebut, bukanlah hal mudah untuk dipenuhi. Karena selain itu, mesti dipastikan lagi jika potensi penularan berada di bawah angka satu. Atau satu orang tak menularkan covid-19 ke satu orang lainnya. (*)