HeadlineSorotan

Andi Harun Bingung Banjir di Simpang Sempaja Tak Pernah Beres

Wali Kota Samarinda Andi Harun bingung mengapa banjir di simpang empat Sempaja tak pernah beres yang berlokasi tak jauh dari rumah pribadinya.

Samarinda, intuisi.co – Banjir merupakan persoalan Samarinda yang sudah terjadi sejak dulu. Hanya memerlukan hujan dalam hitungan jam untuk membuat genangan terjadi di kota ini. Salah satu yang umum terjadi di simpang empat Sempaja.

“Untuk simpang empat Sempaja, saya juga bingung kenapa masalah banjir di sana tak pernah selesai,” ujar Wali Kota Samarinda, Andi Harun, kepada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), seperti dilansir dari rilis resmi Pemkot Samarinda, Jumat, 19 Maret 2021.

Adapun simpang Sempaja dimaksud merupakan persimpangan Jalan Wahid Hasyim I dan II, serta Jalan Abdul Wahab Sjahranie dan Jalan PM Noor, Kecamatan Samarinda Utara. Sebagai informasi, Andi Harun merupakan warga Sempaja yang tinggal di Jalan Thoyib Hadiwijaya, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara. Hanya sekitar 1 kilometer dari titik simpang empat dimaksud.

Persoalan Banjir Sempaja

Sebagai warga Sempaja, Andi Harun tahu benar persoalan banjir di titik tersebut sudah terjadi sejak lama. Dari sejumlah penelusuran, termasuk hasil diskusi dengan relasi, diketahui salah satu penyebabnya adalah pintu air di belakang Stadion Madya Sempaja yang disebut salah konsep.

Andi Harun juga diberitahu jika posisi pipa PDAM yang tertanam di drainase mengganggu aliran air. Membuat drainase tidak berfungsi maksimal mengalirkan debit air. “Titik ini menjadi konsen yang harus dapat penangan khusus dalam menanggulangi genangan air agar cepat surut,” sebutnya.

Meski demikian, Andi Harun menegaskan jika persoalan banjir untuk dituntaskan bukan hanya di simpang empat Sempaja. Kawasan lain perlu diperhatikan adalah Jalan DI Pandjaitan, simpang empat Lembuswana, hingga Jalan Pangeran Antasari.

Karenanya, dia meminta Bada Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda agar dalam APBD Perubahan, segala program terkait permasalahan banjir bisa teranggarkan dengan baik.

“Kalau ada tanah warga perlu kita bebaskan, silakan anggarkan saja. Supaya bisa membangun drainase di sisi kiri-kanan jalan. Nanti saya juga lobi teman-teman di DPRD hingga pusat untuk mendukung pendanaan pembuatan polder di Bengkuring,” ungkapnya.

Andi Harun juga menyebut jika jalur lambat di depan Mal Lembuswana menuju Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda bisa diubah fungsinya menjadi saluran drainase. Lokasi tersebut dirasa jadi opsi terbaik mengingat kawasan sekitarnya tak ada lagi lahan yang bisa dibebaskan.

“Jadi solusinya jalur lambat tadi kita bongkar untuk diubah fungsi, lumayan jika proyek ini nanti berlangsung maka luasan drainase menjadi 6 meter. Sehingga kapasitas menampung debit air bisa maksimal,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.