Samarinda, intuisi.co-Pengurus KONI Kaltim akhirnya angkat bicara terkait tudingan rekayasa di balik Rakerprov KONI Kaltim 2022 di Aston Samarinda pada Sabtu, 29 Januari 2022 lalu.
Maklum saja musyawarah tersebut sempat diwarnai adu jotos, sebab ada sebagian pihak yang menolak tata tertib pemilihan ketua KONI Kaltim. Bagian yang mendapat sorotan tajam adalah ketentuan khusus untuk menduduki bangku ketua.
Ya, para calon ketua harus memenuhi syarat 30 persen dari 81 entitas pemilik suara sah di KONI Kaltim. Mulai dari 65 cabor, 10 KONI kabupaten/kota dan 6 badan fungsional. Bila memenuhi syarat maka kandidat bisa melenggang bebas ke tahapan selanjutnya.
Kepala Bidang Humas KONI Kaltim Zulkarnain pun menerangkan, tuduhan yang memancing keributan saat rakerprov lalu adalah tanpa dasar yang jelas.
“Itu sarat akan kepentingan,” tegasnya kepada sejumlah media belum lama ini.
Kepada awak media, Zulkarnain bahkan menunjukkan dokumentasi video pelaksanaan rapat tata tertib yang saat itu dibahas oleh Komisi I dan dipimpin oleh Andi Harun berjalan dengan aman.
“Pleno Komisi I baru mau disahkan. Sugeng dengan lantang menyatakan (Rakerprov KONI Kaltim) rekayasa. Akhirnya, menyinggung banyak orang,” katanya.
Pengurus KONI Kaltim Siap Mendampingi
Tudingan Sugeng yang tercatat sebagai Pengurus Bidang Organisasi Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Kaltim, kemudian diklarifikasi ulang oleh Sekretaris Pengprov Pelti Kaltim, Hermansyah di rapat pleno.
“Pelti tidak merasa itu rekayasa,” kata Zulkarnain yang mengulang pernyataan resmi Pengprov Pelti Kaltim kala itu.
Meski demikian tudingan rekaya tersebut berakhir dengan keributan dan adu jotos. Gegara itu pula dua anggota KONI Kaltim saling lapor polisi. Terkait hal tersebut, pihak KONI Kaltim pun akan mendampingi.
Terpisah, Pengurus Bidang Pembinaan Hukum Olahraga KONI Kaltim, Musrifin menuturkan, pihaknya akan mengikuti proses hukum yang akan berlangsung sebab pelapor dan terlapor merupakan pengurus KONI Kaltim. Sebab itu akan diupayakan juga jalur mediasi untuk menyelesaikan masalah kedua belah pihak yang bertikai.
“Yang melapor dan dilaporkan, masing-masing adalah pengurus KONI Kaltim. Kami anggap, anak sendiri yang bertengkar ini,” tuturnya. (*)
