HeadlineSorotan

Isran Noor Tolak Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Lagi di Kaltim

Setelah lebih setahun, Gubernur Kaltim, Isran Noor, belum bersedia pembelajaran tatap muka kembali digelar hingga pandemi covid-19 benar-benar berakhir.

Samarinda, intuisi.co – Para pelajar di Kaltim bakal menunggu untuk waktu yang lebih lama sebelum kembali belajar di sekolah. Gubernur Kaltim, Isran Noor, belum memberi restu pembelajaran tatap muka dimulai di Kaltim dalam waktu dekat.

Pembelajaran tatap muka di Kaltim maupun daerah lainnya di Indonesia, diganti pembelajaran secara daring sejak pandemi virus corona merebak. Hingga kini, meski kasus covid-19 kian menurun, Kaltim kemungkinan besar belum bakal mengembalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Selama pandemi covid-19 ini saya minta jangan dulu lakukan aktivitas (belajar/mengajar) tatap muka. Karena kesehatan adalah yang utama,” sebut Isran Noor saat meresmikan gedung SMA 1 Tenggarong pada 19 April 2021, dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim.

Pembelajaran tatap muka semula direncanakan pemerintah pusat kembali dimulai Juli 2021. Didahului vaksinasi covid-19 kepada jutaan guru sebulan sebelumnya. Di Kaltim, sejumlah kabupaten/kota telah memulai pembelajaran tatap muka secara terbatas. Termasuk Samarinda dan Balikpapan.

Namun demikian, Isran Noor menyebut jika penerapannya secara menyeluruh pada Juli mendatang belum tepat untuk Kaltim. Sehingga direncanakan penundaan dikemukakannya. “Saya minta di Kaltim jangan dulu melakukan tatap muka. Sampai kondisinya betul-betul aman,” tegas Isran.

Isran Noor Minta Warga Maklum

Di atas kertas, kekhawatiran Isran Noor memang cukup berlasan. Sebaran virus corona masih memunculkan kasus baru hingga saat ini. Yang per 20 April 2021, mencatatkan 67.027 atau 1.801,1 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 25,7 persen dari kasus diperiksa. Sedangkan total pasien sembuh mencapai 63.486 atau 94,7 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 1.603 atau 2,4 persen. Menyisakan 1.938 kasus aktif atau masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.

“Misal, ada yang masuk (belajar tatap muka) dan tidak. Daripada harus ada pembatasan, maka sebaiknya tidak dilakukan. Jangan khawatir tertinggal pelajaran. Seluruh dunia juga mengalami suasana yang sama,” sambung Isran.

Atas rencana tersebut, Isran pun berharap masyarakat bisa maklum. Yang terpenting, pemerintah, pelaksana pendidikan, kemudian masyarakat harus memiliki semangat meningkatkan pengetahuan dan pendidikan selama pandemi.

“Saya harap seluruh rakyat (Kaltim) untuk bersama-sama meminta pertolongan kepada Allah SWT agar pandemik bisa cepat berakhir,” pungkasnya. (*)

 

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.