Samarinda, intuisi.co – Bulan Juli segera berakhir. Periode ini sungguh jadi masa pandemi paling memilukan di Kaltim. Angka kematian pasien positif covid-19 di Kaltim melonjak tajam. Hingga jumlahnya mencapai 28 kasus.
Kembali ke 1 Juni 2020, kasus kematian covid-19 hanya 3 pasien di Kaltim. Menurut Andi M Ishak, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, angka ini menjadi pengingat serius bagi masyarakat. “Bukti bahwa virus ini nyata. Buktinya juga ada di laboratorium. Jadi jangan pernah dianggap sepele,” ujar Andi Muhammad Ishak saat dikonfirmasi Rabu sore, 29 Juli 2020.
Sepanjang Juli 2020, tercatat 21 kasus covid-19 meninggal dunia di Kaltim. Angka ini belum termasuk kasus kematian probable sebanyak empat orang. Data Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, kasus mortalitas tertinggi terdapat di Balikpapan dengan 12 orang. Disusul Samarinda 10 kasus.
Selanjutnya Paser 2 orang, berturut-turut Berau, Bontang, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur masing-masing 1 pasien meninggal dunia. “Kutai Barat, Penajam Paser Utara, dan Mahulu nihil kasus kematian,” lanjut Andi M Ishak.
Lonjakan kasus kematian, beriringan dengan pasien positif yang ikut meloinjak. Dari total akumulasi 296 pasien pada 1 Juni 2020, kini 1.307 kasus pada 29 Juli 2020. Yang berarti, terjadi peningkatan 341,55 persen hanya dalam sebulan lebih. “Memang virus corona tak menyebabkan langsung kematian. Namun yang patut diwaspadai itu pasien dengan komorbid (penyakit penyerta),” tuturnya.
Tingkat kematian covid-19 di Kaltim saat ini adalah 2,14 persen. Paling mengancam pasien rentan kalangan lanjut usia atau lansia. Juga pasien dengan komorbid. Sering didapati adalah hipertensi hingga diabetes melitus.
“Jangan sampai mereka yang berisiko tak dijaga. Jika boleh hindari kerumunan, jaga kesehatan dan gunakan masker,” pungkasnya. (*)