Sorotan

Kasus Kematian Covid-19 di Kaltim Sudah Lebih 600

Gubernur Kaltim Isran Noor memberi perhatian serius terhadap kasus kematian covid-19 di Kaltim yang umumnya dipicu penyakit komorbid pasien.

Samarinda, intuisi.co – Kematian positif covid-19 di Kaltim per hari ini telah melebihi 600 kasus. Umumnya, hal ini dipicu oleh penyakit komorbid yang memang diderita pasien sebelum terinfeksi virus corona. Hal inipun menjadi perhatian serius Gubernur Kaltim Isran Noor.

Jumat, 4 Desember 2020, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim mengumumkan tambahan 231 kasus positif virus corona. Membuat akumulasi kasus positif di kaltim telah mencapai 20.595. Dengan tingkat kesembuhan 84,8 persen dan kematian 2,9 persen.

Hingga pukul 15.00 Wita tadi, kasus positif di Kaltim terlapor dari seluruh 10 kabupaten/kota di provinsi ini. Meliputi Berau 11 kasus, Kutai Barat 2 kasus, Kutai Kartanegara 89 kasus, Kutai Timur 25 kasus, dan Mahakam Ulu 1 kasus. Selain itu ada Paser 18 kasus, Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 33 kasus, Bontang 24 kasus, dan Samarinda 27 kasus.

Dengan tambahan tersebut, angka kasus per 100 ribu penduduk di Kaltim saat ini sudah mencapai 553,4. Dengan positif rate sebanyak 15,9 persen dari kasus yang diperiksa.

Sedangkan pasien dilaporkan sembuh sebanyak 132 orang. Terdiri dari Berau 2 kasus, Kutai Kartanegara 17 kasus, Kutai Timur 15 kasus, dan Paser 9 kasus. Diikuti Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 23 kasus, Bontang 24 kasus, dan Samarinda 41 kasus. Total kasus sembuh di Kaltim hingga saat ini mencapai 17.472.

Sementara pasien meninggal dunia, telah mencapai 602 dengan tambahan 5 kasus pada hari ini. Terdiri dari Balikpapan 3 kasus, Kutai Barat 1 kasus, dan Kutai Timur 1 kasus. Menyisakan 2521 kasus masih berstatus aktif, atau dalam perawatan maupun isolasi.

Penyebab Kematian Kasus Covid-19

Masih tingginya angka kematian covid-19 di Kaltim, disebabkan faktor komorbid pasien. Hal inipun menjadi perhatian serius Gubernur Kaltim Isran Noor, terungkap kala Gubernur menerima kunjungan pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dipimpin dr Cut Putri Arianie selaku direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular atau P2PTM.

Komorbid sendiri didominasi penyakit tidak menular (PTM), seperti hipertensi, diabetes millitus, jantung, asma, dan lain-lain. PTM ini dapat memperparah Covid-19 karena merusak fungsi jaringan dan menurunkan sistem imun tubuh.

Setelah mendengarkan penjelasan pejabat Kemenkes, Gubernur menyampaikan dukungan atas program dan penganggaran P2PTM. “Terima kasih sudah memberikan penjelasan secara rinci tentang besarnya pengaruh komorbid terhadap kematian pasien Covid-19. Kita dukung program ini

untuk mencegah kasus ini semakin parah,” kata Gubernur, Kamis, 3 Desember 2020, dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim.

“Saya mengharapkan agar deteksi dini faktor risiko PTM ini dilaksanakan di semua tempat sampai ke masyarakat, sehingga bisa cepat diketahui dan pantau agar jumlah kematian Covid-19 karena komorbid PTM dapat dicegah dengan baik,” lanjutnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.