Samarinda, intuisi.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda memprediksi pilkada serentak 2020 bakal tetap diramaikan golongan putih. Meski demikian, penyelenggaran pemilu setempat menargetkan setidaknya lebih 70 persen pemilik suara bakal menyalurkan hak pilihnya.
Pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar serentak berbagai daerah di Tanah Air pada 9 Desember 2020. Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, 9 di antaranya turut serta. Termasuk sang ibu kota provinsi, Samarinda.
Sayangnya, meski pesta demokrasi pemilihan kepala daerah digelar tiap 5 tahun, ajang tersebut tak sepenuhnya mengundang antusias warga. Publik Samarinda termasuk kelompok yang banyak tak terlibat dalam kenduri politik tersebut. Hal ini terlihat dari hanya 49,76 persen pemilik suara menyalurkan hak pilihnya pada pilkada 5 tahun lalu.
Tingkat partisipasi pemilih yang tak sampai 50 persen, menjadi hal yang paling diantisipasi KPU Samarinda pada perhelatan tahun ini. Ragam langkah pun dikemukakan sejak jauh hari. “Sosialisasi gencar kami lakukan,” sebut Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat, dikonfirmasi Selasa sore, 9 Desember 2020.
Sejak setahun belakangan, KPU Samarinda intens memberikan pemahaman mengenai pentingnya menggunakan hak pilih saat pemilu. Gerilya sukarelawan demokrasi pun dikerahkan membantu niatan tersebut. Menyasar perempuan, pemilih pemula, pemilih muda, warganet, tokoh keagamaan, warga binaan, kelompok marginal, dan disabilitas. “Kami juga memberi perhatian khusus kepada pemilih dari kalangan milenial,” tuturnya.
Dengan ragam program yang telah dijalankan, KPU Samarinda pun menargetkan pada pilkada 2020, sebesar 77,5 persen dari 576.981 daftar pemilih tetap (DPT) turut serta menyalurkan hak pilih. “Kami tetap optimistis bisa meraih target tersebut. Setidaknya, jika tak sampai sasaran, cukup di angka 60 persen,” lanjut Firman Hidayat.
Optimisme KPU Samarinda
KPU Samarinda memang bisa lebih optimistis tahun ini. Misi meraih 70 persen lebih partisipasi pemilih juga terdorong komposisi kandidat yang berlaga. Lima tahun lalu, hanya dua pasang calon berpartisipasi dan kali ini tiga pasang dengan seluruhnya wajah baru.
Dengan situasi tersebut, warga makin banyak pilihan. Masing-masing calon juga bakal mengerahkan massanya yang tentu tak sedikit. Memaksimalkan semua mesin pemenangan untuk kerja keras meraih suara terbanyak. Yang ujung-ujungnya, bisa meningkatkan partisipasi pemilih.
“Ingat, ini masih pandemi covid-19. Jadi kami juga memiliki kebanggaan jika berhasil melampaui partisipasi pemilih lima tahun lalu,” pungkasnya. (*)