Panen Padi Tiga Kali Setahun, Bupati Edi Ingin Kukar Mandiri Pangan
Sebagian besar warga Kutai Kartanegara (Kukar) adalah petani. Dalam setahun, kabupaten ini bisa panen padi tiga kali dengan hasil memuaskan.
Tenggarong, intuisi.co-Panen padi sawah atau ladang merupakan agenda paling dinanti para petani di semua daerah. Termasuk di Kukar. Kabupaten ini tiap tahun menunaikan tiga kali panen padi. Dua kali padi sawah dan sekali padi ladang.
“Khusus padi sawah, panen dilakukan pada Oktober kemudian Maret. Sementara padi landang itu hanya Maret saja,” ujar Sutikno, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, saat mengawali wawancara dengan reporter intuisi.co pada Kamis siang, 11 November 2021.
Lebih lanjut dia menerangkan, khusus padi sawah di Kukar setelah panen Oktober dan Maret. Maka waktu tanam kedua masa penunaian padi ini berbeda. Misal Oktober, setelah panen maka pada November atau Desember tanam benih padi dimulai. Hal serupa jika panen Maret, maka penanaman dilakukan pada April. Kendati demikian, selama proses tersebut hama dan hujan menjadi tantangan berat bagi para petani.
“Ya, panen bisa gagal total, jika tak dijaga dengan baik,” tegasnya.
Itu sebab kata dia, masyarakat harus menghargai kerja para petani. Karena mengelola padi hingga menjadi beras, kemudian sampai menjadi nasi itu tak mudah. Prosesnya panjang. Butuh waktu berbulan-bulan. Diawali dari peggarapan sawah. Di sini irigasi harus baik, biar tanah menjadi gembur dan subur. Selepas dibajak, penanaman padi dilakukan. Setelah itu pekerjaan belum selesai. Selama penantian panen, padi-padi ini harus dijaga dari hama. Jangan sampai rusak sebelum dituai.
“Di sinilah kerja keras para petani. Tanpa mereka tak akan ada nasih gurih di meja makan,” tegasnya.
Dia menambahkan, swasembada pangan merupakan salah satu program Kukar Idaman. Mewujudkan hal tersebut, Bupati Edi Damanyah punya visi setahun bisa panen padi sawah tiga kali. Sehingga urusan pangan saat ini memang sedang digenjot. Tak hanya padi sawah, padi ladang dan jagung juga demikian. Di Kukar potensi ketiganya sangat besar untuk dikembangkan.
“Jadi ini memang menjadi kerja bersama. Tak hanya Distanak saja, tapi juga pangan dan instansi terkait lainnya,” kata dia.
Penyuluh Pertanian Ikut Wujudkan Panen Padi Tiga Kali Setahun
Terpisah, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Muara Jawa Dadang Kusnadi mendukung penuh visi Bupati Edi Damansyah. Itu sebab pihaknya tetap menanam jagung setelah masa panen padi ladang yakni Maret, walaupun kawasan Muara Jawa hanya cocok dengan vairetas padi ladang. Jika petani memaksa padi sawah tanahnya kurang cocok, yang ada petani rugi waktu, usaha dan dana. Setidaknya lahan tak kosong dan bisa digunakan selama tiga bulan, setelah baru kembali dengan padi ladang.
“Kami sudah pernah coba menanam padi ladang setelah panen Maret, tapi di bulan itu banyak hama ulat dan burung, jadi gak bisa berhasil,” paparnya.
Setali tiga uang, Bupati Edi Damansyah punya misi menjadikan Kukar sebagai lumbung padi di Kaltim. Itu sebab visi panen padi setahun tiga kali menjadi program prioritas. Kendati begitu, mewujudkan hal tersebut tak mudah. Tentu ada kendala. Di 18 kecamatan Kota Raja permasalahan petani nyaris sama, yaitu lahan sawah yang digarap merupakan sawah tadah hujan, ke depan pihaknya akan menyiapkan sarana serta pra sarana agar persoalan tersebut bisa ditangani baik.
“Saya sampai hapal persoalan yang dihadapi petani, karena setiap ketemu petani persoalan sama selalu diungkapkan,” terang politisi PDI Perjuangan tersebut.
Orang nomor satu di Kukar ini menambahkan, persoalan lain yang patut diperhatikan ialah pengairan, ketersediaan bibit hingga penyuluh pertanian lapang (PPL). Itu sebab dirinya meminta agar PPL lebih sering ke sawah bertemu petani.
“Berikan mereka (petani) bimbingan, karena itu yang dibutuhkan,” pungkasnya. (*)
Lihat postingan ini di Instagram