PBB: Korban Gempa Turki Bisa Bertambah
Lebih dari 30 ribu orang kehilangan nyawa akibat gempa Turki dan Suriah. PBB memperkirakan korban bisa makin banyak.
Samarinda, intuisi.co-Gempa Turki dan Suriah berkekuatan magnitudo (M) 7,8 pada 6 Februari lalu menelan puluhan ribu korban jiwa. Per siang tadi sudah menembus 35.000 orang.
Data korban tewas akibat gempa bumi tersebut diperkirakan bisa bertambah. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) berspekulasi korban tewas bisa mencapai 50 ribu jiwa lebih.
Kepala Penanganan Bencana PBB Martin Griffiths mengatakan korban tewas akan “berlipat ganda atau lebih” dari jumlah saat ini. Saat tiba di kota Kahramanmaras pada 11 Februari, dia mengakui jika pihaknya belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas.
“Dari keterangan petugas medis, korban tewas lebih banyak di Turki,” imbuhnya seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
PBB juga menemukan fakta korban selamat harus berhadapan dengan cuaca dingin. PBB menyebut setidaknya 870 ribu orang sangat memerlukan makanan hangat baik di Turki maupun Suriah. Setidaknya sebanyak 5,3 juta orang di Suriah kemungkinan telah kehilangan tempat tinggal.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengucurkan dana sebesar USD42,8 juta atau setara dengan Rp652 miliar untuk atasi kebutuhan kesehatan darurat.
Badan bencana Turki melaporkan lebih dari 32 ribu orang dari organisasi Turki dan 8.294 penyelamat internasional terjun dalam upaya pencarian korban saat ini.
Terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memerintahkan Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal berkantor di lokasi gempa. Iqbal diminta berkantor di Adana. Daerah itu adalah wilayah terdampak gempa Turki.
Selain itu, Adana adalah tempat debarkasi bantuan kemanusiaan yang telah ditetapkan Pemerintah Turki.
Sepercik Keajaiban dari Gempa Turki
Keajaiban masih ada, setelah tim pencari masih menemukan korban selamat dari gempa Turki dan Suriah yang ditarik dari puing-puing 167 jam pascabencana.
Seperti dilansir dari Beritasatu.com, Regu penyelamat tengah berpacu dengan waktu dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat untuk menemukan korban selamat.
Satu minggu setelah gempa dahsyat melanda Turki, tim masih bergegas untuk menyelamatkan korban selamat di bawah reruntuhan, meski lembaga bantuan dan pihak berwenang peringatkan kemungkinan menemukan korban selamat semakin tidak mungkin.
Setelah 167 jam, seorang pria diselamatkan dari puing-puing di Antakya, di provinsi Hatay Turki selatan, video dari afiliasi CNN menunjukkan, pria itu diangkat petugas penyelamat pada Senin, 13 Februari 2023.
Sebelumnya pada Ahad pagi, wanita 55 tahun ditarik dari puing setelah 159 jam terkubur, ada pula wanita 85 tahun diselamatkan setelah 152 jam terperangkap dalam rongga sekitar 30-40 sentimeter, menurut CNN Turk.
Dua orang, seorang pria Suriah berusia 25 tahun dan seorang anak, juga diselamatkan di Hatay sekitar 152 jam setelah gempa melanda, kata pejabat setempat, Minggu.
Pria itu diselamatkan setelah tim pencari mendeteksi suara di bawah puing di reruntuhan gedung apartemen di Antakya. Teknologi tersebut juga digunakan oleh tim untuk menemukan anak tersebut, yang usianya tidak disebutkan.
Setidaknya 41 orang diselamatkan dari bawah reruntuhan di Turki antara jam ke-141 dan ke-163 setelah gempa melanda, kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan Senin.
Lebih dari 34.000 orang telah dipastikan tewas di Turki dan Suriah. Operasi penyelamatan telah berakhir di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah, kata organisasi sukarelawan White Helmets, Jumat. (*)