Produksi Ratusan Ribu Ton Tiap Tahun, Pertanian Kukar Disiram Anggaran Rp170 M
Hingga kini Kutai Kartanegara tetap unggul dalam produksi padi. Ini pula yang menjadi alasan pertanian Kukar kian digenjot.
Tenggarong, intuisi.co-Pertanian Kukar makin dimaksimalkan. Sektor ini banyak mendapat bantuan dari kabupaten. Bukan tanpa alasan dalam dua tahun terakhir produksi padi dari daerah meningkat bila dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Benua Etam.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan produksi padi di Kukar pada 2021-2022 menanjak naik. Dari 104.441 ton menjadi 105.025 ton. Dari jumlah tersebut hanya dua kabupaten yang mampu mendekati capaian tersebut, yakni Paser dengan 48.202 ton dan Penajam Paser Utara (PPU) sebesar 45.160 ton.
Statistik inilah yang membuat Pemkab Kukar memberi perhatian khusus dengan asupan anggaran sebesar Rp170 miliar. Anggaran tersebut berasal dari APBD 2023. Digunakan untuk mendongkrak hasil produksi padi di Kukar. Adapula program yang lain seperti pembangunan jalan usaha tani, embung, jaringan irigasi, maupun alat mesin pertanian.
“Peningkatan ini tak lain untuk mewujudkan Kukar lumbung pangan di Kaltim juga IKN,” terang Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Sutikno kepada intuisi.co pada Rabu, 17 Mei 2023.
Peningkatan di sektor pertanian Kukar ini bakal berlangsung lima tahun ke depan, merupakan bagian dari program Kukar Idaman. Dimulai dari 2021 hingga 2025. Pelaksanaannya ada di enam kecamatan yakni Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman, dan Marangkayu. Enam daerah ini kemudian dibagi ke dalam lima kawasan sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar.
“Sejak 2021, kami sudah memulai program tersebut. Total luas lahan pertanian dalam pengembangan ialah 7.628 hektare (ha) ,” tegas dia.
Rincian Kawasan Pertanian Kukar Terpadu
Lebih lanjut dia merincikan, kawasan pertama adalah Sebulu- Muara Kaman yang meliputi Desa Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipare Makmur, Sido Mukti, Panca Jaya, dan Bunga Jadi. Luas kawasan pertanian di area ini seluas 1.520 ha. Kawasan kedua di Tenggarong Seberang yang terdiri dari Desa Bangun Rejo, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Ulung, dan Embalut.
“Lahan yang disiapkan untuk pertanian terpadu sekitar 1.650 ha,” tuturnya.
Sementara itu, kata dia, kawasan ketiga juga terletak di Tenggarong Seberang dengan lahan 2.160 ha. Kawasan ini terletak di Desa Kertabuana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju, dan Separi.Kawasan keempat di Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu yang meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan, dan Rempanga. Luas lahannya 1.216 ha.
“Terakhir, kawasan kelima di Marangkayu yang meliputi Desa santan Ulu, Semangko, dan Sebuntal dengan luas 1.082 ha,” imbuhnya.
Dia menyatakan saat ini pihaknya sedang fokus proses pembangunan infrastuktur pertanian di lima kawasan tersebut untuk menunjang pertanian Kukar. Misalnya saja pembangunan jaringan irigasi sepanjang 2.082 meter, lima embung (waduk) dan lima pintu air. Semua saluran irigasi ini dibuat permanen dengan beton. Anggaran yang dipakai untuk peningkatan ini sebesar Rp39 miliar.
“Jaringan irigasi akan dibangun di tiga kawasan berbeda. Yakni Kecamatan Loa Kulu dengan panjang sekitar 915 meter, Sebulu sepanjang 708 meter dan Tenggarong sepanjang 459 meter,” urainya lagi.
Dia menambahkan, pengembangan pertanian Kukar memang menjanjikan terutama dalam urusan perputaran ekonomi. Karenanya perbaikan akses juga bakal dimaksimalkan dengan menyediakan paket pembangunan jalan usaha tani dengan sepanjang 120 kilometer.
“Selama ini akses jalan pertanian juga menjadi kendala bagi petani,” pungkasnya. (*)