HeadlinePemprov Kaltim

Program Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Urine Dimulai di Balikpapan

Pemprov Kaltim luncurkan program deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan urine untuk tingkatkan partisipasi perempuan usia produktif.

Balikpapan, intuisi.co – Kanker serviks merupakan salah satu penyakit mematikan yang menyerang perempuan, terutama yang berusia produktif. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, kanker serviks menempati urutan kedua penyebab kematian perempuan di Indonesia, setelah kanker payudara. Setiap tahun, sekitar 40.000 perempuan di Indonesia didiagnosis menderita kanker serviks, dan sekitar 20.000 di antaranya meninggal dunia.

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat kanker serviks adalah kurangnya kesadaran perempuan untuk melakukan pemeriksaan dini. Padahal, kanker serviks bisa dicegah dan disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Namun, banyak perempuan yang enggan melakukan pemeriksaan dini karena merasa tidak nyaman atau takut sakit saat menjalani prosedur medis yang biasanya melibatkan tindakan invasif, seperti pap smear atau IVA.

Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan program deteksi dini kanker serviks dengan metode baru yang lebih mudah dan nyaman, yaitu pemeriksaan urine dengan metode PCR HPV-DNA. Program ini diluncurkan pada Minggu (12/11/2023) lalu di Kota Balikpapan, yang menjadi daerah pertama di Kaltim yang akan memiliki program ini. Selain itu, Pemprov Kaltim juga meluncurkan program vaksin demam berdarah dengue (DBD) di kota yang sama.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty, mengatakan bahwa program deteksi dini kanker serviks ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi perempuan usia produktif untuk melakukan pemeriksaan dini. Ia menyebutkan bahwa sasaran yang ingin dicapai adalah sebanyak 14.100 perempuan usia produktif di Balikpapan, karena mereka rentan terkena kanker serviks, terutama yang aktif secara seksual.

“Kami akan memulai proses skrining kanker serviks dengan metode PCR HPV-DNA ini untuk kalangan kader Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Balikpapan. Tentu saja setelah itu akan kami terapkan kepada masyarakat lainnya,” ujarnya pada Rabu (14/11/2023).

Menurut Andi Sri, metode PCR HPV-DNA ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional, karena hanya memerlukan sampel urine dari perempuan yang akan diperiksa. Sampel urine kemudian dianalisis di laboratorium untuk mendeteksi adanya DNA dari human papillomavirus (HPV), yaitu virus yang menjadi penyebab utama kanker serviks. Jika hasilnya positif, maka perempuan tersebut harus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui tingkat keparahan kanker serviksnya.

“Metode ini lebih mudah dan tidak membuat perempuan tidak nyaman atau takut sakit, karena tidak ada tindakan invasif yang dilakukan. Kami berharap dengan metode ini, perempuan di Balikpapan bisa lebih proaktif untuk melakukan pemeriksaan dini kanker serviks, sehingga bisa mencegah dan mengobati penyakit ini sebelum terlambat,” tutupnya. (DiskesKaltim/Adv/Tya)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.