Rapid Test Reaktif, Tiga Calon Penumpang di Balikpapan Gagal Terbang
Dibukanya kembali moda transportasi umum diiringi sejumlah regulasi ketat. Salah satu persyaratan adalah keterangan negatif dari hasil rapid test.
Balikpapan, intuisi.co – Aktivitas moda transportasi umum kembali dibuka oleh Menteri Perhubungan. Lalu lintas penerbangan di Balikpapan pun beroperasi lagi. Namun sejumlah syarat yang diperlukan, membuat tiga orang gagal terbang.
Satu dari sekian banyak syarat tersebut, adalah keterangan sehat yang mesti diikuti hasil pengujian rapid test. Ada tiga orang di Balikpapan gugur dalam persyaratan tersebut. Hasil rapid test reaktif. Rencana take off dari Balikpapan pun buyar.
Disebutkan Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, ketiga calon penumpang gagal terbang tersebut memiliki tujuan ke Pontianak hingga Surabaya. Namun saat mengikuti rapid test di rumah sakit, didapati hasil reaktif covid-19. “Sehingga tidak dapat diberangkatkan. Semuanya jalur udara,” terang Andi saat konferensi pers di Posko & Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan, Minggu sore, 10 Mei 2020.
Adapun kepada warga Balikpapan yang hendak bepergian, rapid test hanya dapat dilakukan di lima fasilitas kesehatan. Meliputi RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Rumah Sakit Pertamina, Rumah Sakit Siloam, Klinik Lab Prodia, Klinik Mirabell, dan Klinik Lantera. “Beberapa masyarakat datang ke puskesmas. Puskesmas tak dapat menerbitkan surat keterangan sehat keberangkatan karena harus ada rapid test. Sementara tak ada di puskesmas di Balikpapan dapat melakukan rapid test,” urai Andi.
Terus Dicermati
Ditambahkan Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, rapid test merupakan langkah penting dalam kebijakan ini. Menghindari kemungkinan kecolongan yang dapat memicu persoalan baru. “Jadi mohon maaf yang akan berangkat bisa jadi tidak bisa berangkat. Di bandara pun ada pemeriksaan oleh KKP. Jadi begitu yang datang ditemukan positif, akan kita lakukan protokol covid-19,” sebutnya.
Dibukanya kembali moda transportasi umum memang cukup bikin resah. Pemkot Balikpapan sempat bersurat kepada Kementerian Perhubungan untuk meninjau kebijakan tersebut di Balikpapan. Saat ini, Pemkot terus mencermati kondisi setelah transportasi kembali dibuka. Evaluasi bakal dilakukan beberapa hari ke depan. Jika didapati potensi bertambahnya sebaran covid-19 berkaitan kebijakan tersebut, Pemkot bakal kembali bersurat ke Kemenhub. (*)