Tangisan Nenek 75 Tahun yang Rumahnya Dibongkar setelah 60 Tahun di Bantaran SKM
Situn, nenek 75 tahun ini mengaku tak tahu kabar penertiban bangunan tempatnya tinggal hingga detik-detik eksekusi pada Selasa pagi, 7 Juli 2020.
Samarinda, intuisi.co – Penertiban bangunan di RT 28 Kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu, sudah sejak lama dikemukakan. Namun masih ada saja warga yang sama sekali tak mengetahui. Seperti dirasakan Situn, nenek 75 tahun ini.
Informasi itu benar-benar tak diketahuinya hingga dinding rumah tempatnya tinggal selama ini dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda. “Mbah enggak dapat informasi apa-apa. Seharusnya ada omongan sehari sebelumnya,” katanya saat diwawancarai wartawan, Selasa siang, 7 Juli 2020.
Tatkala pembongkaran terjadi pukul 08.00 Wita, Situn sedang mengupas bawang. Salah satu cucunya, Sari, 23 tahun, masih tertidur pulas di kamar. Rumahnya tak begitu besar. Ukuran 4×3 meter. Terbuat dari kayu. Bersisian Jalan Dr Soetomo. Pembatasnya hanya jalur pedestarian atau trotoar.
Tiba-tiba saja dinding rumah kayu terlepas satu-satu. “Jari Mbah sampai teriris pisau karena kaget,” imbuhnya.
Sang cucu, Sari, juga terbangun dari ribut-ribut aktivitas itu. Dia dan neneknya lari ke luar rumah. Setelahnya petugas Satpol PP memberikan informasi mengenai pembongkaran rumah. Situn tak bisa berkata banyak. Matanya berkaca-kaca. Tangisnya pun pecah. Lebih-lebih saat semua barangnya diangkut keluar rumah dan diletakkan di jalan. “Kok tega, ya, sama Mbah. Saya sudah 60 tahun tinggal sini,” akunya.
Besar harapan ibu empat anak tersebut mendapat bantuan pemerintah. Anak-anaknya ada di luar daerah. Hanya cucu yang menemani. Sehari-hari Situn berjualan bawang. Jika harus pindah, entah ke mana ia akan berteduh. “Ini enggak tahu Mbah mau tidur di mana,” keluhnya.
Kasatpol PP Samarinda, Muhammad Darham, menerangkan bahwa pembongkaran sudah sesuai prosedur. Sosialisasi telah dilakukan. Hanya saja saat itu banyak warga tak datang. Dia pun maklum sebab sebagian besar warga RT 28 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu adalah pedagang.
“Seharusnya sudah dapat informasi. Rumah yang kami bongkar ini masuk RT 28. Jumlah keseluruhan 210 bangunan,” pungkasnya. (*)