HeadlinePemprov Kaltim

Transformasi Pendidikan di Kaltim, Dari Guru hingga Kurikulum

Disdikbud Kaltim mengapresiasi guru-guru di daerahnya dan menggencarkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Samarinda, intuisi.co – Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November menjadi momen penting bagi dunia pendidikan di Indonesia. Tahun ini, peringatan Hari Guru mengusung tema “Transformasi Guru Mewujudkan Indonesia Maju.” Tema ini sejalan dengan HUT PGRI ke-78 yang juga jatuh pada tanggal yang sama.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim turut merayakan Hari Guru dengan memberikan apresiasi kepada seluruh guru di daerahnya. Selain itu, Disdikbud Kaltim juga menggencarkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Di antaranya adalah program Sekolah Penggerak, Guru Penggerak, dan Kurikulum Merdeka.

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan, mengatakan bahwa program-program tersebut harus menjadi fokus utama dalam upaya transformasi pendidikan. Ia berharap, dengan program-program tersebut, guru-guru di Kaltim bisa lebih kompeten, kreatif, dan inovatif dalam mengajar. Sementara itu, siswa-siswa di Kaltim bisa lebih berkarakter, berprestasi, dan berdaya saing.

“Program-program yang berkaitan dengan Sekolah Penggerak, Guru Penggerak dan implementasi Kurikulum Merdeka, menjadi fokus utama kami,” ungkap Kurniawan.

Salah satu program yang menjadi andalan Disdikbud Kaltim adalah program vokasi. Program ini ditujukan untuk meningkatkan keahlian-keahlian tertentu yang dibutuhkan oleh dunia industri. Dengan program ini, lulusan SMK di Kaltim diharapkan bisa langsung bekerja dengan mengandalkan sertifikasi kompetensi yang dimiliki.

Kurniawan menjelaskan, sertifikasi kompetensi adalah bukti bahwa lulusan SMK memiliki profesionalitas di bidang-bidang yang ada. Untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi, lulusan SMK harus melewati ujian kompetensi yang dilakukan oleh asesor. Asesor adalah tenaga profesional yang telah memenuhi persyaratan dan memiliki kewenangan untuk menilai kompetensi.

“Mereka juga punya sertifikasi kompetensi sebagai asesor yakni tenaga profesional yang telah memenuhi persyaratan,” sambungnya.

Untuk mendukung program vokasi, Disdikbud Kaltim juga terus berupaya untuk menyediakan alat-alat dan membangun Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di SMK. Hal ini bertujuan untuk memastikan standar dan kualitas ujian kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri.

“Di sisi lain, dalam memfasilitasi ujian kompetensi, pentingnya penyediaan alat dan pembangunan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di SMK menjadi fokus perhatian dalam memastikan standar dan kualitas ujian,” tandasnya.

Dengan berbagai program yang dilakukan oleh Disdikbud Kaltim, diharapkan transformasi pendidikan di daerah ini bisa terwujud. Sehingga, guru-guru, sekolah-sekolah, dan kurikulum di Kaltim bisa berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia maju. (DisdikbudKaltim/Adv/Ina)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.