Samarinda, intuisi.co – Maraknya konfirmasi kasus covid-19 di Kaltim membuat pemerintah kian ketat menerapkan berbagai pembatasan. Terutama yang tengah mengemuka setiap akhir pekan saat ini.
Senin, 8 Februari 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim mengumumkan 344 penambahan kasus terkonfirmasi virus corona di Bumi Etam. Dengan perincian Berau 36 kasus, Kutai Barat 16, Kutai Kartanegara 66, Kutai Timur 60, dan Mahakam Ulu 4. Selain itu Paser 28 kasus, Penajam Paser Utara 13, Balikpapan 99, Bontang 10, dan Samarinda 12.
Sedangkan pasien sembuh dilaporkan bertambah 435 kasus. Terdiri dari Berau 33 kasus, Kutai Barat 13, Kutai Kartanegara 22, Kutai Timur 49, dan Paser 32. Selain itu Penajam Paser Utara 14, Balikpapan 139, Bontang 73, dan Samarinda 60. Sebanyak 10 kasus lain dilaporkan meninggal dunia berasal dari Berau 1 kasus, Kutai Kartanegara 2, Kutai Timur 1, Paser 1, Balikpapan 4, dan Bontang 1.
Hingga pukul 15.00 Wita tadi, akumulasi kasus covid-19 di Kaltim telah mencapai 45.906 atau 1233,6 kasus per 100 ribu penduduk. Dengan positif rate 21,9 persen dari kasus diperiksa. Sementara total pasien sembuh sebanyak 36.529 atau 79,6 persen dari akumulasi kasus positif. Dan jumlah pasien meninggal keseluruhan 1100 orang atau 2,4 persen.
Tanda Cinta Pemprov Kaltim
Atas masih tingginya kasus covid-19 di provinsi ini, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim terus memberikan pemahaman secara persuasif kepada masyarakat. Termasuk soal langkah pembatasan kegiatan yang berlaku ketat setiap akhr pekan.
“Prinsipnya, pemerintah sangat mencintai rakyatnya. Pemerintah ingin rakyatnya sehat, tidak tertular covid-19. Tidak membiarkan virus ini menyebar, agar ekonomi masyarakat bisa segera bergerak seperti sedia kala dalam waktu segera,” sebut Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Yudha Pranoto, Senin, 8 Februari 2021, dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim.
Sebab itulah, diperlukan kerja sama masyarakat untuk disiplin mengikuti imbauan pemerintah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas di luar rumah.
“Pemerintah selalu mendengarkan keluhan masyarakat dan selalu mengutamakan kepentingan masyarakat. Kepentingan untuk sehat dan kuat, baik secara fisik maupun ekonomi. Semoga kita bisa segera keluar dari pandemi ini,” pungkas Yudha. (*)
View this post on Instagram